Anak-anak di sekitar kita pasti suka dengan yang namanya film kartun dan sebutlah satu nama yakni Barbarossa. Jika kita tanyakan pada anak-anak siapa dia, mungkin hanya sedikit anak-anak yang mengetahui siapa itu Barbarossa. Tapi jika kita jelaskan sedikit bahwa Barbarossa adalah seorang bajak laut, maka apa jawaban mereka ketika mendengar kata “Bajak Laut” dan bagaimana penampilannya? Mereka pasti akan sepakat dengan kalimat “seseorang yang berjanggut merah dengan mata yang tertutup sebelah.”
Kita bisa membayangkan bahwa anak di seluruh belahan bumi ini, bahkan anak-anak kita di negeri ini dan di pelosok manapun di negeri ini semua sepakat itulah sosok Barbarossa. Terbayang di benak mereka semua bahwa dia adalah seorang penjahat, inilah yang harus kita luruskan dengan pentingnya kita belajar sejarah seperti ini maka kita harus meluruskannya.
Subhanallah, betapa jauhnya gambaran antara Barbarossa yang ada di benak anak-anak kita dengan Barbarossa yang ada di sejarah Islam. Barbarossa yang digambarkan sebagai penguasa laut itu ternyata adalah seorang mujahid laut yang kelak akan menjadi seorang pemimpin besar di laut, laksamana angkatan laut kesultanan Turki Utsmani. Sangat jauh sekali, yang satu digambarkan sebagai Barbarossa sang penjahat si bajak laut dan yang satu lagi dalam kehidupan sebenarnya adalah Barbarossa sang mujahid Islam.
Inilah bahayanya ketika tokoh-tokoh Islam, pahlawan-pahlawan Islam dan para mujahid-mujahid Islam justru malah digambarkan sebagai penjahat-penjahat yang sangat berbahaya. Maka inilah pentingnya kita belajar sejarah, agar kita bisa meluruskan apa yang salah di dalam pikiran dan benak generasi kita.
Di Eropa namanya dikenal sebagai bajak laut yang kejam, berjenggot merah dan penguasa samudra. Namun di dalam sejarah Islam namanya senantiasa dikenal sebagai laksamana yang gagah perkasa penjaga wilayah kekhalifahan Turki Utsmani, dialah Barbarossa rahimahullah Ta‘ala.
Persepsi yang jauh berbeda ini kemudian diangkat sebagai cerita rakyat bangsa Eropa hingga Amerika Serikat. Distorsi kapten Barbarossa yang terkesan dibuat-buat fiktif dan imajinatif kemudian dipropagandakan dalam film-film besutan Holywood yang mendunia. Seperti serial komik Asterix dan Obelix dari Prancis, seri film Pirates of the Caribbean, kartun SpongeBob SquarePants, serta film-film lainnya yang menghadirkan dan menunjukkan peran bajak laut berjenggot merah sebagai sosok seorang bajak laut. Bahkan produser film Pirates of the Caribbean pernah menyebutkan bahwa sosok Barbarossa merupakan sosok fiktif yang tidak ada sama sekali dalam kehidupan nyata manusia.
Barbarossa sebenarnya adalah dua bersaudara yang sangat dikenal, yang satu bernama Aruj dan yang satu lagi bernama khairuddin. Disebutkan bahwa kedua bersaudara ini mempunyai nasab campuran antara Albania dan Andalus dan Aruj, Khairuddin serta saudara-saudaranya yang lain adalah orang yang sangat ahli di laut. Mereka ini dilahirkan di masa akhir keberadaan muslimin di Andalus, masa yang sangat gelap dimana muslimin habis dihancurkan di Andalus di kota terakhirnya di Granada pada tahun 1492 Masehi atau tahun 897 Hijriah. Kondisi yang sangat menyedihkan di dunia kehidupan sejarah kaum muslimin di Andalus dan di masa itulah dimulainya kehidupan Barbarossa.
Suatu hari adik bungsu dari Barbarossa bersaudara yang tercatat bernama Ilyas tewas dalam serangan kapal militer Knight of Rhodes milik kerajaan Romawi. Setelah diketahui bahwa keduanya adalah seorang muslim, maka barang-barang dagangan mereka pun disita dan ditahan untuk menjadi tawanan. Namun dengan kecerdasan Barbarossa bersaudara, mereka berhasil meloloskan diri. Maka sejak saat itulah dendam akan tewasnya sang adik, membuat Barbarossa menetap di lautan dan menyerang kapal-kapal militer milik Romawi yang melintasi wilayah perairan dimana Barbarossa berada.
Aksi inilah yang menggemparkan masyarakat Eropa dan sangat ditakuti oleh pasukan militer Romawi. Keberadaan Barbarossa bersaudara pun mulai menjadi perbincangan masyarakat Eropa dan sekitarnya, julukan bajak laut berjenggot merah pun akhirnya melekat pada keduanya. Barbarossa bersaudara ini hidup di akhir masa kejayaan dinasti Umayyah di Andalusia. Kejayaan umat muslim di Andalusia mulai runtuh dan masing-masing mendirikan kerajaan-kerajaan kecil.
Mereka hadir di masa seperti itu dan merekalah pahlawannya yang menolong saudara-saudaranya yang sedang hidup dalam penyiksaan yang luar biasa dan menjerit meminta tolong Barbarossa untuk hadir menolong mereka. Dialah Barbarossa sang pahlawan sekaligus mujahid di lautan yang tidak terkalahkan, tapi tiba-tiba hari ini Barbarossa di mata anak-anak kita berubah menjadi seorang bajak laut yang berbuat jahat di kelautan.
Aruj dan khairuddin sang Barbarossa bersaudara, mereka berperan dengan sangat luar biasa. Tadinya bergerak di wilayah Aljazair, mereka pun menguasai wilayah-wilayah pelabuhannya. Barbarossa bersaudara juga kemudian mendapatkan berita tentang saudara-saudaranya yang ada di negeri Andalus dan sedang dalam keadaan yang sangat sulit. Maka mereka mencoba menolongnya, dua bersaudara ini melalui laut mencoba menolong dan mereka berhasil menolong saudara-saudaranya. Ribuan orang berhasil mereka selamatkan dan sisa yang lainnya berharap besar, mereka berterima kasih kepada Barbarossa bersaudara ini. Kemudian orang-orang Andalus menyebut mereka dengan sebutan “Baba Aruj” dan karena kehebatan mereka berdua maka Andalus, Italia dan seluruh daratan Eropa membicarakan dua bersaudara ini. Kehebatan mereka menjadi perbincangan sepanjang benua Eropa itu.
Sebutan “Baba Aruj” yang melekat pada dua bersaudara ini berubah menjadi Barbarossa dan jika diartikan ke dalam bahasa Itali Barbarossa artinya si janggut merah. Dan aslinya ialah Baba Aruj, Aruj nama aslinya kemudian karena keistimewaannya maka orang-orang Andalus muslim yang ditolong berterima kasih dan memberikan sebutan istimewa yang namanya Baba Aruj.
Aruj dan khairuddin sang Barbarossa bersaudara, mereka berperan dengan sangat luar biasa. Tadinya bergerak di wilayah Aljazair, mereka pun menguasai wilayah-wilayah pelabuhannya. Barbarossa bersaudara juga kemudian mendapatkan berita tentang saudara-saudaranya yang ada di negeri Andalus dan sedang dalam keadaan yang sangat sulit. Maka mereka mencoba menolongnya, dua bersaudara ini melalui laut mencoba menolong dan mereka berhasil menolong saudara-saudaranya. Ribuan orang berhasil mereka selamatkan dan sisa yang lainnya berharap besar, mereka berterima kasih kepada Barbarossa bersaudara ini. Kemudian orang-orang Andalus menyebut mereka dengan sebutan “Baba Aruj” dan karena kehebatan mereka berdua maka Andalus, Italia dan seluruh daratan Eropa membicarakan dua bersaudara ini. Kehebatan mereka menjadi perbincangan sepanjang benua Eropa itu.
Sebutan “Baba Aruj” yang melekat pada dua bersaudara ini berubah menjadi Barbarossa dan jika diartikan ke dalam bahasa Itali Barbarossa artinya si janggut merah. Dan aslinya ialah Baba Aruj, Aruj nama aslinya kemudian karena keistimewaannya maka orang-orang Andalus muslim yang ditolong berterima kasih dan memberikan sebutan istimewa yang namanya Baba Aruj.
Ada satu peristiwa yang menjadi pukulan telak bagi Khairuddin, yaitu terbunuhnya Aruj saat berperang melawan bangsa Eropa. Tapi hal itu tidak menghentikan langkah Khairuddin Barbarossa untuk terus berjihad. Khairuddin Barbarossa kemudian berhubungan erat dengan khalifah di Turki Utsmani yang menjabat saat itu yakni Sultan Salim dan terus berkomunikasi baik dengan sang Sultan, sampai kemudian kelak ia nanti diangkat menjadi pemimpin besar sekelas Sultan Sulaiman Al Qonuni.
Ketika Khairuddin Barbarossa berhubungan dengan itu maka ia kemudian mendapatkan tugas lalu berkomunikasi dan mulai menggabungkan Aljazair yang dipimpinnya kemudian diserahkan di bawah kepemimpinan Turki Utsmani. Maka terhitung sejak tahun sekitar 1518 atau 1519 maka Aljazair sudah resmi masuk di bawah kesultanan Turki Utsmani yang pemimpinnya adalah Khairuddin Barbarossa.
Lalu apa saja langkah selanjutnya yang dilakukan sang Khairuddin Barbarossa setelah terbunuhnya saudaranya Aruj Barbarossa dalam menghadapi bangsa Eropa?
Silahkan baca lanjutan kisahnya di Barbarossa (Sang Mujahid Islam Di Kelautan) Part 2.
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.....
share this article on
0 Response to "Barbarossa (Sang Mujahid Islam Di Kelautan) Part 1"
Post a Comment