Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang di Jaka Adhitea Blog bagi para pembaca sekaligus pengunjung setia Blog ini. Saya selaku admin kembali hadir ke hadapan anda untuk berbagi pengetahuan dan saling menasehati dalam kebajikan.
Seringkali kita tidak mengetahui siapa saja nama keluarga Nabi besar kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam karena memang pembahasan tentang keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jarang kita temukan ditambah lagi kita tidak mau berusaha untuk tahu. Dan apakah nanti kita tidak malu jika anak dan cucu kita bertanya tentang keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tapi kita tidak bisa menjawabnya. Karena itu saya pun ingin mengangkat tema tentang keluarga besar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sekaligus untuk mengingatkan diri saya sendiri untuk tidak lupa.
Berikut ini adalah nama-nama istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang patut kita ketahui
1. Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha.
Status Khadijah Saat menikah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah janda sekaligus seorang saudagar kaya raya pada masanya. Saat menikah Khadijah berumur 40 tahun dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berumur 25 tahun. Dan dari pernikahan tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan 2 orang putra dan 4 orang putri. Akan tetapi 2 putra Beliau meninggal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat mencintai Khadijah karena selama menikah dengan Khadijah Beliau tidak menikah dengan wanita lain. Dan saat Khadijah wafat pada masa 3 tahun sebelum hijriah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun sangat sedih hingga tahun wafatnya Khadijah disebut “Tahun Duka Cita”.
2. Saudah binti Zam‘ah radhiyallahu ‘anha.
Saat dinikahi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Saudah adalah seorang janda berusia 35 tahun. Beliau menikahi Saudah di bulan Syawal pada tahun kesepuluh setelah kenabian atau satu tahun setelah wafatnya Khadijah. Dan dari pernikahan ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mendapatkan anak.
3. Aisyah binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Aisyah di bulan Syawal pada tahun kesebelas setelah kenabian. Dan Aisyah merupakan satu-satunya istri Beliau yang masih gadis. Rasulullah menikahi Aisyah bertujuan untuk menyambung kekerabatan dengan keluarga Abu Bakar. Aisyah sosok wanita yang cerdas yang banyak menguasai ilmu fiqih, Al-Qur'an, hadits, bahasa Arab dan syair. Selain dermawan beliau pun adalah wanita yang paling banyak menghafalkan hadits dan termasuk juga ke dalam ummul-mu‘minin (ibu orang-orang mukmin). Pernikahan Rasulullah dengan Aisyah tidak menghasilkan keturunan.
4. Hafsah binti Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anha.
Hafsah adalah seorang janda yang ditinggal mati suaminya Khunais bin Hudzaifah yang wafat sebagai syahid di perang Badar. Hafsah menikah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun ke-tiga Hijriyah tak lama setelah perang Badar usai. Saat itu Umar bin Khattab kasihan melihat anak yang menjanda pada usia yang masih muda, Umar pun mendatangi Rasulullah untuk menceritakan hal ini. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menikahi Hafsah untuk menghormati ayahnya, Umar bin Khattab. Pernikahan mereka keduanya tak menghasilkan keturunan.
5. Zainab binti Khuzaimah radhiyallahu ‘anha.
Sebelum menikah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Zainab merupakan istri dari Abdullah bin Jahsy. Namun suaminya syahid di perang Uhud kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menikahi Zainab di tahun ke-empat Hijriyah. Pernikahan mereka juga tidak menghasilkan keturunan.
6. Hindun binti Abu Umayah radhiyallahu ‘anha.
Hindun atau yang biasa dipanggil dengan Ummu Salamah adalah seorang janda yang memiliki anak 2 orang putra dan 2 orang putri dari suaminya terdahulu yaitu Abu Salamah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah pada tahun ke-empat Hijriyah dengan tujuan memelihara anak yatim Ummu Salamah.
Baca juga : Mengenal Putra-Putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
7. Zainab binti Jahsy bin Royab radhiyallahu ‘anha.
Zainab sebelumnya istri dari anak angkat Rasulullah, yaitu Zaid bin Haritsah. Setelah keduanya bercerai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab di bulan Dzulqo‘dah pada tahun ke-lima Hijriyah . Dan di dalam Islam pasangan dari anak angkat bukan mahram dari orang tua angkatnya karena anak angkat tidak sama dengan anak kandung. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi zainab pun atas perintah Allah langsung.
Allah Subhanahu wa ta‘ala berfirman:
فَلَمَّا قَضَىٰ زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا ۚ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا
“......Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami nikahkan engkau dengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya. Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.” (QS. Al-Ahzab : 37)
8. Juwairiyah binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha.
Saat dipersunting Rasulullah Juwairiyah adalah seorang janda sekaligus seorang tawanan perang. Pernikahan Rasulullah dengan Juwairiyah berlangsung pada tahun ke-enam Hijriyah di bulan Sya‘ban, dari pernikahan ini pun Rasulullah tidak mendapatkan keturunan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Juwairiyah karena ingin membebaskannya dari tawanan perang sekaligus membebaskan kaum kaum kerabatnya dari kemusyrikan dan menuntun mereka menuju cahaya Islam.
9. Ramlah binti Abu Sufyan radhiyallahu ‘anha.
Ramlah atau yang biasa dipanggil dengan Ummu Habibah adalah seorang janda dari Ubaidilah bin Jahsy. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashrani pada saat mereka hijrah ke Habasyah dan meninggal di sana. Akan tetapi Ummu Salamah tetap istiqamah pada Islam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah di bulan Muharran pada tahun ke-tujuh Hijriyah. Dari pernikahan ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mendapatkan anak.
10. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtob radhiyallahu ‘anha.
Shafiyyah adalah seorang janda dari salah satu tokoh Yahudi yang terbunuh di perang Khaibar yaitu Kinanah. Kala itu Shafiyyah menjadi tawanan perang kaum Muslimim saat terjadi perang Khaibar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menikahinya pada tahun ke-tujuh Hijriyah dengan mahar berupa pembebasan dari status tawanan perang. Dari pernikahan ini pun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mendapatkan anak.
11. Maimunah binti Al Harits radhiyallahu ‘anha.
Saat menikah dengan Rasulullah status Maimunah adalah seorang janda dari Abd al-Rahman bin Abdil-Uzza. Pernikahan Rasulullah dengan Maimunah berlangsung pada tahun ke-tujuh Hijriyah di bulan Dzulqo‘dah dan Maimunah juga tidak memberikan keturunan.
12. Maria al-Qibthiyah radhiallahu ‘anha.
Awalnya Maria adalah seorang hamba sahaya hadiah dari seorang raja Mesir yaitu Muqauqis. Dan dari rahim Maria Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sempat mendapatkan seorang anak yang dinamai Ibrahim. Tapi sayangnya Ibrahim meninggal di umur 1 tahun 6 bulan dan di hari meninggalnya Ibrahim bertepatan pada saat terjadinya fenomena gerhana matahari.
Itulah sekelumit biografi singkat dari para istri-istri Nabi besar kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang mau untuk mempelajari sirah Nabi termasuk keluarganya, aamiin, aamiin yaa rabbal alamin.
Barakallahu fiikum....
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
share this article on
0 Response to "Mengenal Para Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam"
Post a Comment