Makna Petir Di Dalam Syari‘at Islam


Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang kembali bagi para sahabat sekaligus pengunjung setia Jaka Adhitea Blog. Sebuah blog sederhana yang menjadi sarana berbagi ilmu pengetahuan islami agar selalu mendapatkan taufik dan hidayah Ilahi, aamiin aamiin ya rabbal alamin....

Hujan yang turun seringkali tidak luput dari hadirnya kilat dan petir yang di dalam Al-Qur‘an disebut dengan istilah Ar-Ra‘du. Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:

أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

“Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah : 19)

Imam As Suyuthi mengatakan, “Ar-Ra‘du berarti malaikat yang bertugas mengatur awan sedangkan kilat berasal dari cambuk malaikat untuk menggiring awan mendung.” Seseorang pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang petir. Dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata:

أَقْبَلَتْ يَهُودُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا أَبَا الْقَاسِمِ أَخْبِرْنَا عَنْ الرَّعْدِ مَا هُوَ قَالَ مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مَخَارِيقُ مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ فَقَالُوا فَمَا هَذَا الصَّوْتُ الَّذِي نَسْمَعُ قَالَ زَجْرُهُ بِالسَّحَابِ إِذَا زَجَرَهُ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى حَيْثُ أُمِرَ قَالُوا صَدَقْتَ

Orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: “Wahai Abu Al Qasim, ceritakan kepada kami apakah halilintar itu!”

Beliau menjawab: “itu adalah seorang malaikat yang ditugaskan (mengatur) awan, bersamanya ada angin dari api untuk menggiring awan sesuai kehendak Allah.”

Mereka bertanya: “lalu dari mana asal suara (halilintar) yang kita dengar itu?”

Beliau menjawab: “itu adalah benturan dengan awan dan akan berhenti sesuai dengan perintah Allah.”

Mereka berkata: “Engkau benar.”
(HR. Tirmidzi)

Berdasarkan hadits di atas bisa kita simpulkan bahwa petir adalah seorang Malaikat yang ditugaskan untuk mengatur awan. Hal ini juga ditegaskan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ

“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian (tanah).” (HR. Muslim)


Petir yang kita kenal saat ini adalah benturan suatu kumpulan zat awan ketika adanya tekanan udara dalam awan. Keterangan ini tidaklah kontradiksi dengan keterangan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena ar-Ra‘du (petir ataupun guruh) dalam berbagai bentuk katanya merupakan gerakan.

Penjelasan dari Ibnu Taimiyah menarik untuk kita simak, “gerakan yang ada mengharuskan keluarnya suara, sementara para Malaikatlah yang menggerakkan atau mengarak awan. Seluruh gerakan yang terjadi di alam atas dan alam bawah yang mengaturnya adalah para malaikat. Bukankah suara manusia juga berasal dari benturan anggota-anggota tubuh lainnya? Benturan kedua bibirnya, lidahnya, gigi-giginya, anak lidah, dan tenggorokan. Dengan begitu manusia bertasbih kepada Rabb-nya.”

Tidak sedikit manusia yang dibuat takut ketika mendengar suara dentuman petir. Terlebih lagi tidak jarang kita mendengar berita ada orang yang tewas karena tersambar petir, hal tersebut pun menjadikan banyak orang yang takut saat mendengar suara petir dan kita pun harus tetap berhati-hati dan ini merupakan kekuasaan Allah untuk bahwa petir itu mempunyai 2 tanda, yakni sebagai azab atau harapan (hujan). Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:

هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَ ﴿١٢﴾ وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ ﴿١٣﴾ـ

“Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya. ” (QS. Ar Ra‘d : 12-13)

Untuk mengatasi masalah ini kita bisa berdo‘a dengan do‘a yang biasa dipanjatkan para sahabat dikala mendengar gelegar petir. Diantaranya ialah do‘a dari Abdullah bin Zubair bahwa jika dia mendengar suara petir, dia meninggalkan pembicaraan lalu membaca;

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

SUBHANALLADZI YUSABBIHU RA'DU BI HAMDIHI WA AL MALAIKATU MIN KHIFATIHI.
“(Maha Suci Allah, Dzat yang disucikan oleh guruh dengan pujiannya dan para malaikat yang takut kepada-Nya).” (Al-Muwatha’ Malik)

Do‘a lain dari Ikrimah ia mengatakan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu saat mendengar gelegar petir ia mengucapkan;

ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺳَﺒَّﺤَﺖْ ﻟَﻪُ

SUBHANALLADZI SABBAHAT LAHU’
“(Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya).”

Demikianlah artikel mengenai petir ini admin akhiri. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kita semua tentang petir Dan semoga dengan do‘a-do‘a yang kita panjatkan tersebut, kita bisa terhindar dari keburukan petir, aamiin aamiin ya rabbal alamin....

Nantikan Artikel Islam lainnya hanya di Jaka Adhitea Blog, barakallahu fiikum....
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.....

share this article on

0 Response to "Makna Petir Di Dalam Syari‘at Islam"

Post a Comment