Valentine Day Dalam Pandangan Islam


Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang di Jaka Adhitea Blog bagi para pembaca sekaligus pengunjung setia Blog ini. Saya selaku admin kembali hadir ke hadapan anda untuk berbagi pengetahuan dan saling menasehati dalam kebajikan.

14 februari atau biasa banyak disebut orang dengan "Valentine Day". Menjelang hari tersebut banyak kita temukan simbol ataupun iklan bahkan film-film yang bertemakan hari valentine, baik itu di mall, pertokoan, majalah, televisi hingga media sosial.

★ SEJARAH HARI VALENTINE ★
Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang karena kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia
diberi gelar Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya dengan penguasa Romawi pada waktu itu yaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai berangsur-angsur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.

Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani (Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.

★ PANDANGAN ISLAM MENYIKAPI VALENTINE DAY ★
Seiring berkembangnya zaman makna Valentine yang berawal dari nama seorang Martyr pun bergeser dan dilupakan. Dimana orang-orang terutama remaja banyak mengartikannya sebagai hari kasih sayang, berkirim kartu, bertukar kado, dan sebagainya dan mirisnya banyak para remaja Islam ikut-ikutan merayakannya tanpa peduli apa makna sebenarnya dari perayaan tersebut. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menegaskan di dalam sabda Beliau:

ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ

“Barangsiapa menyerupai suatu kaum berarti ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)

Allah Subhanahu wa ta‘ala pun sudah melarang kita untuk tidak melakukan perbuatan jika kita tidak mengetahui apa tujuan dan maksud dari perbuatan tersebut.

Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra': 36)

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa moment Valentine Day tidak sepatutnya umat muslim ikut-ikutan merayakannya, karena sudah jelas itu hanyalah budaya yang tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merusak akidah muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat dengan kedok percintaan dan kasih sayang.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun telah menerangkan perihal ini akan umatnya yang meniru budaya yang tidak sesuai tuntunan Islam di dalam sabdanya:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk (mengikuti) ke dalamnya.” Mereka (para sahabat) bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani?” Lalu beliau berkata, “Siapa lagi kalau bukan mereka.” (HR. Bukhari-Muslim)

Itu artinya ajaran Islam pun berangsur-angsur akan hilang sedikit demi sedikit hingga hilang tak berbekas sama sekali tergantikan oleh budaya-budaya atau ajaran-ajaran asing jika kita tidak berusaha untuk berpegang teguh kepada ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan kelak akan datang suatu zaman dimana berpegang teguh kepada ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bagaikan mereka yang mengenggam bara api.

★ KATA MUTIARA ★
Tak perlu malu dan takut saat berada di tengah kesendirian jika jalan yang engkau tempuh itu jalan yang benar tapi malu dan takutlah engkau saat berada di keramaian tapi jalan yang engkau tempuh jalan yang salah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ﺑَﺪَﺃَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻭَﺳَﻴَﻌُﻮﺩُ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺪَﺃَ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻓَﻄُﻮﺑَﻰ ﻟِﻠْﻐُﺮَﺑَﺎﺀِ

“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.” (HR. Muslim)

Barakallahu fiikum.....
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh......

share this article on

2 Responses to "Valentine Day Dalam Pandangan Islam"