Seorang Anak Buta Yang Mengajariku Melihat


Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang bagi para sahabat sekaligus pengunjung setia Jaka Adhitea Blog. Saya selaku admin kembali hadir ke hadapan anda untuk berbagi pengetahuan dan saling menasehati dalam kebajikan.

Kisah kali bertujuan untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya untuk bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita, sekecil apapun bentuknya bahkan terhadap hal-hal yang mungkin tidak kita sukai, karena Allah tidak akan memberikan sesuatu kecuali pasti ada kebaikan di dalamnya.

Penasaran dengan kisahnya? Kalau begitu langsung saja mari kita simak kisah lengkapnya.


Di suatu pagi saat matahari baru naik setombak, terlihatlah seorang anak buta yang ditemani dengan kaleng bekas yang berdiri tegak dan beberapa keping uang receh di dalamnya yang duduk sambil mengharapkan belas kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya.

Anak tersebut duduk bersila disebuah tangga pintu masuk pada sebuah supermarket sambil memegang sebuah papan yang bertuliskan, “saya buta, kasihanilah saya”.

Tak selang berapa lama lewatlah seorang pria dewasa di depan anak buta tersebut. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh, lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria itu memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan. Dahinya mulai bergerak-gerak pertanda ia sedang memikirkan sesuatu. Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya, dan menuliskan beberapa kata diatasnya. Sambil tersenyum, pria dewasa itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya.

Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Tentu saja hal tersebut adalah sebuah rezeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria dewasa itu kembali menemui si anak lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu, lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya. Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari ini hari yang sangat indah, tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Tulisan tersebut hanya ingin mengutarakan betapa beruntungnya orang yang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur atas apa yang telah mereka miliki.”

Pria itu melanjutkan kata kata motivasinya, “Selain untuk menambah penghasilanmu, saya ingin memberi pemahaman bahwa ketika hidup memberimu 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa masih ada 1000 alasan untuk tersenyum.


Masya Allah....
Seringkali kita lupa akan nikmat yang telah Allah berikan, padahal nikmat Allah disekitar kita sangat banyak bahkan tak terhitung. Allah Subhanahu wa ta‘ala pun sudah mengabarkan hal tersebut di dalam firman-Nya:

ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﻌُﺪُّﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻟَﺎ ﺗُﺤْﺼُﻮﻫَﺎ ۗ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻐَﻔُﻮﺭٌ ﺭَﺣِﻴﻢٌ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)

Kita sering iri melihat apa yang dimiliki orang lain tapi lupa mengingat apa yang telah kita miliki. Karena bisa jadi orang lain pun iri dengan apa yang kita miliki. Pepatah mengatakan “Sebelum kita marah ketika mempunyai suara jelek sehingga tidak bisa ikut lomba menyanyi, pikirkanlah betapa banyak tunawicara diluar sana”.

Dan Allah Subhanahu wa ta‘ala pun banyak mengajarkan kita agar senantiasa bersyukur, atas segala apa yang telah Allah berikan apapun itu, sebagaimana di dalam firman-Nya:

ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﻧِﻲ ﺃَﺫْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭﺍ ﻟِﻲ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻜْﻔُﺮُﻭﻥِ

“Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 152)

ﺑَﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓَﺎﻋْﺒُﺪْ ﻭَﻛُﻦْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺎﻛِﺮِﻳﻦَ

“Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur.” (QS. Az-Zumar : 66)

ﻭَﺇِﺫْ ﺗَﺄَﺫَّﻥَ ﺭَﺑُّﻜُﻢْ ﻟَﺌِﻦْ ﺷَﻜَﺮْﺗُﻢْ ﻟَﺄَﺯِﻳﺪَﻧَّﻜُﻢْ ۖ ﻭَﻟَﺌِﻦْ ﻛَﻔَﺮْﺗُﻢْ ﺇِﻥَّ ﻋَﺬَﺍﺑِﻲ ﻟَﺸَﺪِﻳﺪٌ

(ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)

KATA MUTIARA
Berbahagialah dengan apa yang engkau miliki saat ini bukan berbahagia dengan apa yang belum pasti engkau miliki. Allah Subhanahu wa ta‘ala berfirman:

ﻓَﺒِﺄَﻱِّ ﺁﻟَﺎﺀِ ﺭَﺑِّﻜُﻤَﺎ ﺗُﻜَﺬِّﺑَﺎﻥِ

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman : 13)

Demikianlah kisah ini admin akhiri, semoga bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri admin sendiri, aamiin aamiin ya rabbal alamin.

Jangan lupa untuk membaca Kisah Inspiratif lainnya hanya di Jaka Adhitea Blog. Akhir kata Barakallahu fiikum, Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.....



share this article on

2 Responses to "Seorang Anak Buta Yang Mengajariku Melihat"