Nasehat sebaik apapun tidak akan menancap di hati sanubari seseorang jika hati orang tersebut sudah mati atau terkunci rapat, walaupun yang memberi nasehat para Nabi sekalipun.
NABI IBRAHIM AS DAN SANG AYAH
Seperti Nabi Ibrahim dan ayahnya yang bernama Azar si pembuat sekaligus penyembah berhala. Nabi Ibrahim sudah mengajak sang ayah untuk meninggalkan kebiasaan menyembah berhala, tapi sang ayah tetap menolaknya.
Allah Swt berfirman:
مَا كَان لِلنَّبِيِّ وَالَّذِ يْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ يَّسْتَغْفِرُ وْْا لِلْمُشْرِ كِيْنَ وَلَوْ كَانُوْٓا اُلِيْ قُرْ بَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَحُمْ اَنَّحَمْ اَصٔحٰبُ الْجَحِيْمِ. وَ مَا كَانَ اسْتِغْفَا رُ اِبْرَ
هِيْمَ لِاَ بِيْهِ اِلَّا عَنْ مَّوْ عِدَ ةٍ وَّعَدَ هَآ اِيَّا هُ فَلَمَّ تَبَيَّنَ اِنَّهُ عَدُ وٌّلِّلَّهِ تَبَرَّ اَمِنْهُ اِنَّ اِبْرٰ هِيْمَ لَ اَوَّا هٌ حَلِيٌْ.
Artinya:
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman untuk memohonkan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang Musyrik walaupun mereka itu kerabat, sesudah jelas bahwa mereka adalah penghuni neraka Jahim. Dan permohonan ampun dari Ibrahim untuk ayahnya tidak lain hanyalah semata-mata karena perjanjian yang telah dijanjikan Ibrahim kepadanya. Maka tatkala jelas bahwa ayahnya itu musuh Allah, Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah sangat lembut hatinya lagi penyantun."
(QS. At Taubah : 113-114)
NABI NUH AS DAN SANG ANAK
Nabi Nuh pun tidak bisa mengajak anaknya yang bernama Kan'an untuk ikut menaiki kapal tapi sang anak tetap memilih untuk tetap menyembah agama nenek moyang dan akhirnya mati tenggelam ditelan air bah.
Allah Swt berfirman:
وَنَا دٰ ى نُوْ حٌ رَّ بَّهُ فَقَا لَ رَبِّ اِنَّ ابْنِيْ مِنْ اَ هْلِيْ وَ اِنَّ وَعْدَ كَ الْحَقُّ وَ اَنْتَ اَحْكَمُ الْحٰكِمِيْنَ. قَالَ يٰنُوْ حُ اِنَّهُ لَيْسَ مِنْ اَهْلِكَ، اِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَا لِحٍ فَلَا تَسْـَٔــــلْنِ مَالَكَ بِهٖ عِلْمٌ، اِنِّيْٓ اَعِظُكَ اَنْ تَكُوْ نَ مِنَ الْجٰحِلِيْنَ
Artinya:
"Dan Nuh berseru kepada Tuhan-Nya lalu berkata,"Ya Tuhan-ku, sesungguhnya anakku adalah dari keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau pasti benar. Dan Engkau adalah hakim yang seadil-adilnya. Allah berfirman, "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena sesungguhnya perbuatannya bukanlah yang baik. Maka janganlah engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang engkau tidak mengetahuinya. Sesungguhnya Aku memperingatkan agar engkau tidak termasuk orang-orang jahil." (QS. Huud : 45-46)
RASULULLAH SAW DAN SANG PAMAN
Bahkan Rasulullah Saw pun tidak bisa mengajak pamannya yang bernama Abi Thalib yang telah mati-matian melindungi beliau dari gangguan kaum Quraisy untuk memeluk Islam, dan hingga akhir hayatnya sang paman wafat dalam keadaan kafir.
Allah Swt berfirman:
اِنَّكَ لَا تَهْدِ يْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَ لٰكِنَّ اللَّهَ يَحْدِ يْ مَنْ يَّشَآ ُٔ وَ هُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِ يْنَ
Artinya:
"Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada siapa yang engkau kasihi, tetapi Allah menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk. " (QS. AL Qashash : 56)
Maka dari itu marilah kita berlindung dari hati yang tertutup rapat dari kebaikan dan agar selalu dibukakan pintu hati kita agar mudah dalam menerima ilmu, nasehat serta hidayah Allah. karena hanya Allah-lah Dzat yang maha membolak-balikkan hati manusia semudah membalikkan telapak tangan.
Demikian artikel ini admin akhiri, semoga bermanfaat dan silahkan share sebanyak-banyaknya. Jangan lupa untuk menyertakan link dan sumbernya.
Sumber: jakaadhitea.blogspot.com/2015/07/hindarilah-hati-yang-tertutup.html
Wallahu A‘lam, ihdinash-shirathal mustaqim....
Wa akhiran, Undzur Maa Qoola Walaa Tandzur Man Qoola.
“(Lihat apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan).”
Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
share this article on
0 Response to "HINDARILAH HATI YANG TERTUTUP"
Post a Comment